Buaya yang Memangsa Bocah Perempuan 12 Tahun Ditembak Mati!

 


Para penjaga hutan (ranger) di Australia utara telah menembak mati seekor buaya setelah buaya tersebut menyerang dan membunuh seorang bocah perempuan berusia 12 tahun yang sedang berenang dengan keluarganya.

Serangan mematikan itu terjadi di Mango Creek dekat Palumpa, sebuah komunitas Aborigin pedalaman di Northern Territory.

Buaya tersebut ditembak setelah petugas mendapatkan izin dari pemilik tanah tradisional, yang menganggap buaya air asin sebagai hewan totem.

Kematian bocah perempuan itu adalah serangan buaya fatal pertama di Northern Territory sejak 2018. Insiden ini memicu kembali perdebatan tentang perlu tidaknya dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mengendalikan populasi buaya di Northern Territory, di mana spesies yang dilindungi tersebut semakin mendekati permukiman penduduk.

Petugas satwa liar telah berusaha untuk menangkap atau menembak buaya tersebut sejak bocah perempuan itu diserang minggu lalu di Mango Creek dekat Palumpa.

Mereka menembak buaya tersebut pada hari Minggu setelah mendapat izin dari pemilik tanah tradisional di wilayah tersebut. Buaya air asin dianggap sebagai hewan totem oleh banyak penduduk Aborigin Australia.

Pihak kepolisian mengatakan analisis telah mengkonfirmasi bahwa buaya tersebut adalah buaya yang sama yang membunuh bocah perempuan itu.

"Peristiwa minggu lalu berdampak besar bagi keluarga dan kepolisian setempat terus memberikan dukungan kepada semua yang terdampak," kata Sersan Senior Erica Gibson dalam pernyataan kepolisian.

Ahli ilmu buaya Northern Territory, Grahame Webb, mengatakan reptil sebesar yang ditembak itu pasti jantan dan berusia minimal 30 tahun. Buaya dapat tumbuh sepanjang hidup mereka dan bisa hidup hingga 70 tahun.

Kematian bocah perempuan itu terjadi beberapa minggu setelah Northern Territory menyetujui rencana 10 tahun untuk mengendalikan populasi buaya, dengan meningkatkan jumlah pemusnahan di dekat habitat manusia dari 300 menjadi 1.200 ekor per tahun.

Pemerintah Northern Territory mengatakan setelah insiden fatal terbaru bahwa populasi buaya tidak boleh melebihi jumlah manusia.

Northern Territory memiliki wilayah daratan seluas gabungan Prancis dan Spanyol, tetapi hanya memiliki populasi 250.000 jiwa. Sementara populasi buaya diperkirakan mencapai 100.000 ekor. Populasi buaya pernah anjlok hingga 3.000 ekor sebelum perburuan dilarang oleh undang-undang federal pada tahun 1971.

Webb mengatakan populasi buaya di Northern Territory sebagian besar telah menstabilkan populasinya sendiri dalam beberapa tahun terakhir dengan saling membunuh untuk mendapatkan makanan atau wilayah kekuasaan.

"Mereka saling memangsa. Buaya telah mengendalikan populasi mereka sendiri. Bukan manusia yang benar-benar mengendalikan mereka," kata Webb.

Previous Post Next Post