Ramaphosa Kembali Memimpin: Kesepakatan Bersejarah antara ANC dan DA


CAPE TOWN, Afrika Selatan — Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, diperkirakan akan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua setelah partai African National Congress (ANC) yang dipimpinnya menandatangani perjanjian koalisi menit terakhir dengan saingan politik lama mereka selama sidang pertama Parlemen baru.

John Steenhuisen, pemimpin Democratic Alliance (DA), partai terbesar kedua, mengatakan bahwa telah ada kesepakatan yang ditandatangani dengan ANC untuk memerintah bersama negara industri paling maju di Afrika. Kesepakatan ini, yang melibatkan dukungan anggota parlemen DA untuk Ramaphosa, datang sebelum para anggota parlemen diperkirakan memilih presiden di sesi selanjutnya.

ANC dan DA bersama-sama memegang mayoritas kursi di Parlemen yang beranggotakan 400 orang, memastikan Ramaphosa terpilih kembali. Pemilihan mungkin tidak diperlukan jika Ramaphosa menjadi satu-satunya calon yang dinominasikan untuk presiden nanti, karena ia akan terpilih kembali secara otomatis.

"Mulai hari ini, DA akan memerintah bersama Republik Afrika Selatan dalam semangat persatuan dan kolaborasi," kata Steenhuisen, menyebutnya sebagai "langkah maju yang bersejarah."

Steenhuisen mengatakan Ramaphosa harus tetap menjadi presiden karena ANC mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan nasional bulan lalu, meskipun partai tersebut kehilangan mayoritas di Parlemen untuk pertama kalinya sejak berakhirnya sistem apartheid pada tahun 1994.

Artinya, ANC yang melemah membutuhkan kesepakatan koalisi untuk memilih kembali Ramaphosa yang berusia 71 tahun dan memerintah negara tersebut, meninggalkan Afrika Selatan dalam kebuntuan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dua partai kecil lainnya juga akan menjadi bagian dari koalisi pemerintahan, yang merupakan koalisi pertama di tingkat nasional dalam sejarah demokrasi Afrika Selatan. Koalisi ini disepakati secara prinsip pada Kamis malam, tetapi pembicaraan terus berlanjut sepanjang malam dan bahkan di sela-sela sesi parlemen sebelum rincian akhir disepakati dan dokumen ditandatangani.

Ini menyatukan dua saingan politik terbesar dan paling sengit di negara itu, dengan ANC dan DA sebelumnya sering berselisih selama bertahun-tahun sebagai partai yang berkuasa dan oposisi utama. DA telah menjadi kritikus paling keras terhadap ANC tetapi sekarang kemungkinan akan membantu melanjutkan kekuasaan ANC selama tiga dekade di kursi kepresidenan.

Kedua partai akan bekerja sama dalam "pemerintahan persatuan nasional" dan keduanya mengatakan mereka perlu menemukan kesamaan untuk menyelesaikan beberapa masalah mendesak di negara tersebut termasuk tingkat pengangguran dan ketidaksetaraan yang sangat tinggi. DA akan menerima posisi di Kabinet sesuai kesepakatan, kata Steenhuisen.

DA adalah partai sentris yang dianggap ramah bisnis, tetapi juga satu-satunya partai besar yang dipimpin oleh pemimpin kulit putih di negara di mana lebih dari 80% penduduknya adalah orang kulit hitam.

Kesepakatan ANC-DA dianggap kompleks karena perbedaan ideologis mereka, dan ada skeptisisme terhadap kesepakatan antara keduanya mengingat ANC adalah partai yang terkenal membebaskan Afrika Selatan dari pemerintahan minoritas kulit putih. Namun, dalam menghadapi tantangan nasional yang mendesak, mereka telah memutuskan untuk bekerja sama demi masa depan negara.


Tantangan di Depan

Dengan koalisi baru ini, pemerintah memiliki tantangan besar untuk menavigasi berbagai isu krusial. Tingkat pengangguran yang tinggi dan ketidaksetaraan yang mencolok menjadi fokus utama. DA yang pro-bisnis diharapkan dapat membawa kebijakan ekonomi yang lebih progresif dan inklusif. Namun, dengan perbedaan ideologi yang mencolok, kompromi akan menjadi kunci kesuksesan pemerintahan ini.

Presiden Ramaphosa menghadapi tekanan besar untuk memimpin dengan efektif dan memenuhi janji-janji reformasi yang telah lama ditunggu oleh rakyat Afrika Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, Ramaphosa telah berjuang melawan korupsi dalam partainya sendiri dan berusaha untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang lamban. Dukungan dari DA bisa menjadi elemen kunci dalam mencapai tujuan-tujuan ini.

Sementara itu, warga Afrika Selatan menanti dengan penuh harap dan skeptisisme. Bagaimanapun, kesepakatan ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik negara tersebut. Banyak yang berharap bahwa ini adalah awal dari era baru kolaborasi dan kemajuan, sementara yang lain waspada terhadap potensi konflik dan ketidaksepakatan di dalam pemerintahan koalisi.

Dengan koalisi yang baru terbentuk ini, masa depan politik dan ekonomi Afrika Selatan berada pada titik penting. Dunia akan terus mengamati bagaimana dua partai dengan perbedaan yang mendalam ini akan bekerja sama untuk membawa perubahan positif bagi negara mereka.

Melalui kesepakatan bersejarah ini, Ramaphosa berpeluang untuk mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pemimpin yang berhasil mempersatukan berbagai elemen politik untuk kemajuan Afrika Selatan.

Previous Post Next Post