Prioritas Ukraina! Amerika Serikat Alihkan Rudal Pertahanan Udara ke Ukraina

 


Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengalihkan pengiriman rudal pencegat pertahanan udara yang tadinya ditujukan ke negara lain. Rudal tersebut akan dikirim ke Ukraina untuk membantu mereka melawan serangan Rusia yang semakin gencar.

Juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan keputusan ini "sulit namun perlu". Pengalihan ini dilakukan untuk "memprioritaskan pengiriman dalam waktu dekat" karena Ukraina sangat membutuhkan rudal tersebut.

"Ukraina membutuhkan kemampuan tambahan ini secara mendesak," kata Kirby. "Jelas bantuan lebih banyak lagi diperlukan, dan dibutuhkan sekarang juga."

Keputusan ini diambil setelah Presiden AS Joe Biden, dalam pertemuan Kelompok Tujuh (G7) di Italia minggu lalu, menyampaikan kemungkinan perlunya tindakan tersebut.

"Bagi negara-negara yang mengharapkan sistem pertahanan udara dari kami, mereka harus menunggu," kata Biden. "Semua yang kami miliki akan diberikan ke Ukraina sampai kebutuhan mereka terpenuhi. Dan kemudian kami akan memenuhi komitmen kami kepada negara lain."

Sebelumnya, AS sudah secara rutin mengirimkan rudal pencegat untuk sistem pertahanan udara Ukraina, termasuk untuk baterai misil Patriot dan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Nasional Canggih (NASAMS).

Namun, Kirby menekankan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak bantuan karena serangan rudal dan drone Rusia yang meningkat. Serangan tersebut menargetkan kota-kota dan pusat infrastruktur "untuk menghancurkan sistem energi Ukraina menjelang musim dingin."

Jumlah pasti rudal pencegat yang akan dikirim belum dijelaskan, tetapi Kirby menyebut bisa mencapai "ratusan" rudal pencegat Patriot.

Ukraina akan diprioritaskan untuk menerima rudal segera setelah produksi selesai, kira-kira selama 16 bulan ke depan. Ini akan memberi Ukraina "cukup kemampuan" selama periode tersebut.

Setelah itu, imbuh Kirby, "negara-negara yang mengalami penundaan pengiriman akan mulai menerima" sistem yang sudah mereka pesan.

Pengalihan rudal ini berdampak pada "sejumlah negara" yang akan mengalami keterlambatan. Namun, Kirby menegaskan bahwa pengalihan ini tidak akan mempengaruhi Taiwan atau "kebutuhan mereka untuk mempertahankan diri" dari ancaman potensial China.

Saat ditanya mengenai reaksi negara lain terhadap pengalihan ini, Kirby mengatakan mereka "pada umumnya memahami situasi tersebut".

"Mereka tahu betapa seriusnya kebutuhan di Ukraina," kata dia.

Previous Post Next Post