Api Besar Melalap Ribuan Hektar Lahan dan Hancurkan 1.400 Bangunan
Kebakaran hutan di New Mexico kembali memakan korban jiwa. Pada hari Rabu, dilaporkan bahwa kebakaran yang telah menghanguskan ribuan hektar lahan dan memaksa ribuan warga mengungsi tersebut telah menelan korban jiwa kedua.
Juru bicara Kepolisian Negara Bagian New Mexico, Wilson Silver, mengatakan bahwa kedua jenazah tersebut ditemukan pada hari Selasa, sehari setelah kebakaran terjadi dan menyebar dengan cepat.
Dilansir dari The New York Times, salah satu jenazah ditemukan di dalam kendaraan yang terbakar di desa Ruidoso. Daerah tersebut telah diperintahkan untuk dievakuasi pada hari Senin, namun tampaknya satu orang tidak berhasil keluar. Identitas orang tersebut belum diketahui.
Jenazah lainnya ditemukan di pinggir jalan dan telah diidentifikasi sebagai Patrick Pearson, 60 tahun. Wilson menyatakan bahwa mereka juga menemukan luka bakar pada jenazah tersebut.
Sekitar 8.000 orang di daerah sekitar Ruidoso dievakuasi setelah kebakaran yang diberi nama Salt Fire dan South Fork Fire tersebut, yang pecah di Reservasi Mescalero Apache pada Senin pagi. Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kebakaran tersebut.
Selain menyebabkan evakuasi ribuan orang, kebakaran tersebut juga menghancurkan sekitar 1.400 bangunan. Gubernur Michelle Lujan Grisham mengatakan bahwa diyakini 500 rumah termasuk di antara bangunan yang hancur, menyebut kebakaran itu sebagai "salah satu yang paling dahsyat" dalam sejarah New Mexico, seperti dilansir NBC News.
Divisi Kehutanan negara bagian mengungkapkan bahwa sekitar 6.600 hektar lahan terbakar oleh South Fork Fire, sementara 2.840 hektar lainnya terbakar oleh Salt Fire.
Grisham menyebut kebakaran hutan itu sebagai krisis dan telah menyatakan keadaan darurat di daerah yang terkena dampak. Deklarasi tersebut akan membuka jalan untuk bantuan yang lebih besar. Dia juga berjanji bahwa sumber daya sedang dalam perjalanan untuk membantu.
Hujan terdeteksi di daerah itu pada hari Rabu, tetapi disertai dengan banjir bandang akibat limpasan bekas kebakaran, menurut National Weather Service (NWS).